Bagi anda yang telah lama berkecimpung di dunia peternakan ikan nila tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah nila monosex. Tapi bagi anda yang masih awam (baca: baru tertarik di dunia perikanan) tentu masih bingung dengan istilah itu. Bila anda binggung mungkin yang pertama akan anda lakukan adalah mencari informasi tersebut di “mbah google” yang serba tahu. Dan mungkin ketika itu anda menemukan tulisan yang saya buat ini hehe.
Monosex berasal dari dua kata yaitu mono yang artinya satu/tunggal dan sex yang artinya jenis kelamin. Jadi monosex artinya adalah jenis kelamin satu/tunggal/sama. Sedangkan nila monosex adalah ikan nila yang semuanya memiliki jenis kelamin yang sama, biasanya berjenis kelamin jantan.
Peternak menyukai sistem monosex karena nila jantan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan betina. Pertumbuhan si jantan dapat mencapai 30% bahkan dalam kasus tertentu 50% lebih cepat dari betina. Ini tentu sangat menguntungkn bagi peternak karena panen dapat dilakukan lebih cepat dan ikan memiliki pertumbuhan yang seragam.
Nila monosex jantan memiliki pertumbuhan yang seragam |
Bila nila jantan dan betina dipelihara bersama-sama, ikan betina cenderung berukuran lebih kecil sehingga saat panen ukuran ikan tidak searagam. Ikan jantan dan betina juga dapat kawin dan bertelur, yang justru dapat semakin menghambat pertumbuhannya. Energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh malahan digunakan untuk kawin dan bertelur.
Nah, sekarang pertanyaanya adalah bagaimana memperoleh ikan nila monosex? Apakah kita harus memilih dari anakan nila dan hanya memelihara yang jantan saja? Itu bisa dilakukan tapi sangat tidak praktis dan sulit dilakukan. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan bantuan hormon testosteron.
Hormon testosteron dalam tubuh hewn berperan dalam menentukan ciri kelamin sekunder hewan jantan dewasa. Sedangkan pada embrio berperan dalam menentukan jenis kelamin hewan tersebut. Pemberian hormon tersebut pada larva nila yang baru menetas akan membuat larva yang tadinya berjenis kelamin betina menkadi jantan. Hormon tersebut dapat dicampurkan ke dalam makanan yang diberikan ataupun dicampur dengan air tempat hidup ikan.
Larva nila diberi pakan yang telah dicampur hormon selama 7 hari, cara ini akan menghaslkan nila jantan sekitar 90%. Hormon testosteron sekarang juga telah banyak dijual di pasaran sehingga mudah diperoleh. Untuk menghemat biaya, peternak juga dapat menggunakan testosteron yang berasal dari testis sapi yang ditumbuk dan dilarutkan pada alkohol.
Demikian sekelumit keterangan tentang nila monosex, untuk penjelasan lebih mendalam mengenai penggunaan dan cara memperoleh hormon testosteron akan saya tulis di lain kesempatan.
Thanks infox.
ReplyDelete