Imunitas atau pertahanan tubuh adalah mekanisme tubuh untuk melindungi diri dari serangan penyakit.
Penyakit dapat berupa benda asing, virus, bakteri, maupun parasit lain seperti cacing.
Lapisan pertahanan tubuh
- Garis pertahanan pertama sistem imunitas adalah kulit dan membran mukosa (lendir yang dikeluarkan tubuh).
- Bila penyakit dapat menembus garis pertama pertahanan tubuh maka akan menghadapi garis pertahanan kedua.
- Garis pertahanan kedua menggunakan sel-sel fagosit, sel Natural Killer (NK), reaksi peradangan, dan protein antimikroba.
- Bila garis kedua pertahanan ini tertembus maka penyakit akan menghadapi garis pertahanan ketiga.
- Garis pertahanan ketiga menggunakan limfosit yang akan menghasilkan antibodi yang spesifik terhadap penyakit tertentu.
Imunitas aktif : Kekebalan yang diperoleh setelah mengalami suatu infeksi alami atau buatan.
Contohnya adalah kekebalan tubuh orang yang pernah terkena cacar, setelah terkena cacar sekali dia tidak akan terkena cacar lagi karena tubuh telah menghasilkan antibodi cacar dalam tubuhnya. Contoh lain adalah pemberian vaksin tetanus, sehingga orang yang diberi vaksin tersebut menghasilkan antibodi tetanus dan terhindar dari penyakit tetanus.
Imunitas pasif : Kekebalan yang diperoleh dari orang tua atau sumber lain.
Contohnya adalah kekebalan yang diperoleh bayi yang bersumber dari air susu ibu. Air susu ibu yang pertama keluar setelah melahirkan berwarna kekuningan disebut kolostrum, mengandung antibodi yang sangat penting bagi daya tahan tubuh bayi.
Imunitas humoral : Kekebalan yang melibatkan aktivasi sel limfosit B dan diikuti oleh produksi antibodi yang beredar di dalam cairan darah (plasma darah) dan limfa.
Imunitas seluler / diperantarai sel : Kekebalan yang melibatkan sel limfosit T yang akan berikatan dengan sumber penyakit dan melisiskannya (menghancurkannya).
0 komentar
Post a Comment