Taman Nasional Baluran merupakan salah satu wilayah konservasi yang terkenal keindahannya di Indonesia. Taman nasioal ini terletak di Situbondo Jawa Timur dengan jarak tempuh dari Surabaya sekitar 263 km. Taman nasional yang satu ini memiliki ekologi yang cukup komlit, dimana terdapat pantai dengan air yang jernih dan terumbu karang, hutan mangrove, hutan dataran rendah, dan hutan dataran tinggi. Tempat yang menjadi primadona di Baluran adalah savana (padang rumput)
Bekol, yang terletak di pusat taman nasional. Karena adanya savana ini,
baluran dikenal dengan sebutan Afrika van java atau Afrikanya Jawa.
Kita mulai perjalanan ke Baluran dari pintu masuk taman nasional dimana kita harus membayar Rp. 3.000 untuk masuk ke taman nasional ini. Setelah membayar dan diperbolehkan masuk, kita akan berjalan melewati jalan aspal yang menembus jantung dari Baluran ini. Jalan aspal ini akan mengarahkan kita menuju savana dan berakhir di pantai indah berpasir putih. Untuk menempuh perjalanan dengan mobil atau motor dari pintu masuk hingga savana, diperlukan waktu sekitar 45 menit, dan ditambah 20 menit untuk sampai di pantai.
|
Savana Baluran ketika musim kemarau |
Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan hutan dataran rendah yang cukup kering. Saat musim hujan hutan ini akan hijau sempurna, namun saat musim kemarau akan nampak kurang hijau dengan daun berguguran. Walaupun kering, tapi tidak mengurangi keindahan tempat ini karena nampak unik dan terasa berbeda dengan hutan-hutan lain di wilayah Indonesia. Sepanjang perjalanan akan nampak banyak burung berseliweran kesana-kemari karena banyak burung menetap di taman nasional ini. Dengan begitu banyaknya jenis burung, sekitar 163 jenis, Baluran menjadi surga bagi para pengamat burung di Indonesia.
Sebelum sampai di savana, akan ada hutan evergreen selama beberapa ratus meter. Hutan ini berbeda dengan hutan yang kita lewati sebelumnya karena hutan ini akan terus hijau di musim panas sekalipun. Di evergreen kita disuguhi suasana hijau di kanan kiri perjalanan dan akhirnya di kejauhan akan nampak adanya savana luas di akhir evergreen. Savana inilah yang disebut savana Bekol yang kesohor keindahannya mirip savana-savana di Afrika.
Savana bekol akan dtumbuhi rerumputan hijau saat musim hujan, dan rumput tersebut akan mengering dan menjadi kecoklatan saat musim panas. Entah saat hujan atau saat panas, kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah di savana ini. Di kejauhan akan nampak adanya gunung baluran yang tidak terlalu tinggi menjadi background dari savana. Lokasi ini kerap kali menjadi tempat untuk berfoto yang sangat menarik, dengan latar belakang savana dan gunung.
|
Merak di savana Baluran |
Tempat ini tidak hanya ditumbuhi rerumputan saja, namun di sepanjang jalan terdapat beberapa tumbuhan asam kranji yang berbuah kecil. Tumbuhan ini memiliki tajuk yang agak lebar sehigga sangat cocok dijadikan tempat berteduh karena sengatan matahari di savana. Selain disuguhi bentang alam yang indah, savana ini ternyata memiliki harta karun yang sangat berharga, berupa hewan-hewan unik yang sangat menarik.
Di savana Bekol kita bisa melihat adanya kawanan rusa timor yang berjalan kesana-kemari mencari makan. Kawanan rusa ini cukup banyak jumlahnya sehingga kita tidak kesulitan untuk menjumpainya. Biasanya satu kawanan terdiri atas 8 hingga 10 rusa yang dipimpin oleh kepala suku, seekor rusa jantan terbesar dengan tanduk paling panjang. Si kelapa suku kadang memiliki warna tubuh yang berbeda, dimana tubuhnya nampak lebih coklat kemerah-merahan dibandingkan dengan anak buahnya.
Kita juga bisa melihat burung-burung merak yang mengais-ngais tanah mencari makan, atau merak jantan yang sedang mengembangkan bulu ekornya. Baluran dikenal menjadi habitat bagi burung merak hijau yang telah hampir punah di tempat lain. Untungnya di tempat ni, merak cukup melimpah dan dapat ditemukan di hampir semua wilayah baluran. Burung merak jantan memiliki bulu ekor yang lebih panjang dibandingkan merak betina. Bulu ini akan digunakan untuk menarik perhatian betina saat musim kawin tiba.
|
Kawanan rusa di Baluran |
Bila kita beruntung, kita bisa menyaksikan kawanan banteng jawa berkubang atau sekedar mencari makan di savana. Banteng biasanya akan sering nampak di savana saat musim kering tiba, untuk mencari rerumputan di savana. Banteng jawa merupakan nenek moyangnya sapi jawa yang banyak dipelihara sekarang ini. Banteng jawa memiliki ciri khas berupa pantat dan kaki bawahnya yang putih. Betina memiliki badan berwarna coklat terang, sedangkan si jantan berwarna coklat kehitaman. Populasi banteng cukup terbatas dan agak sensitif dengan kehadiran manusia di dekatnya.
Selain hewan-hewan tadi kita akan sering melihat elang tikus, alap-alap sapi, dan alap-alap kawah mengitari savana untuk mencari mangsa. Tempat yang indah untuk bersafari, mengitari savana untuk melihat keindahan dan berbagai flora dan fauna. Tidak kalah dengan savana di Afrika sana, namun yang pasti lebih aman karena disini tidak ada chetah atau singa :).
Bila telah lelah mengitari savana kita bisa menuju pantai di ujung jalan. Pantai ini berpasir putih dan indah dengan banyak ditumbuhi padang lamun yang menjadi habitat berbagai jenis ikan. Dipantai ini juga tinggal kelompok monyet yang kadang akan mengambil barang yang tidak kita jaga dengan baik, cukup mengganggu namun lucu. Pantai ini terletak di ujung timur Baluran, menjadi tempat yang sangat cocok untuk menikmati indahnya matahari terbit di baluran.
Inilah sekelumit cerita tentang keindahan Baluran, Afrika van java, masih banyak keindahan-keindahan yang lain yang dapat diabadikan di tempat ini. Untuk mengetahui semua keindahannya datanglah langsung ke tempat ini dan abadikan momen-momen indah disana. Di Baluran juga disediakan tempat menginap di savana bagi yang berkeinginan untuk menginap selama beberapa hari.
0 komentar
Post a Comment