Bromo adalah gunung kecil yang terletak di kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Kenapa saya sebut gunung kecil? Karena memang ukurannya tidak sebesar gunung-gunung lainnya di Indonesia. Gunung bromo hanya memiliki ketinggian 586 m dari dasar gunung (bukan dari permukaan laut lho). Tapi jangan salah, walaupun kecil gunung ini menyimpan keindahan yang sangat langka.
Kalau membicarakan gunung bromo, maka tidak akan lepas dari lautan pasir yang khas di tempat tempat itu. Bromo adalah salah satu gunung yang memiliki padang pasir, lebih tepatnya disebut kaldera (lautan pasir), yang indah. Kalau gunung lain ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi, namun tidak dengan gunung yang satu ini. Gunung bromo malahan dikelilingi oleh pasir-pasir yang menutupi hampir seluruh permukaannya.
|
Pesona gunung bromo |
Pasir-pasir bromo berasal dari sisa-sisa ledakan gunung api tersebut. Jangan salah, bromo adalah gunung yang masih aktif dan memiliki kawah yang sering mengeluarkan asap-asap panas. Sisa-sisa ledakan masa lampau tertimbun di sekitar gunung dan tersisa dalam bentuk lautan pasir yang indah dan unik. Kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke gurun gobi atau sahara untuk melihat lautan pasir, cukup pergi ke bromo saja.
Pengunjung dapat berjalan-jalan di lautan pasir yang terletak di bawah gunung bromo. Lautan pasir ini cukup luas dan terdapat jalan setapak di dalamnya sehingga mobil dan motor dapat melintasinya. Namun apabila tidak hati-hati mobil dan motor tersebut bisa selip karena pasir hehehe. Di tengah-tengah lautan pasir, terdapat pura yang menjadi tempat ibadah warga hindu di sekitar bromo.
Warga di sekitar bromo sebagian besar merupakan penganut agama hindu, yang katanya merupakan pelarian dari sisa-sisa kerajaan majapahit dulu. Menurut cerita, di saat-saat akhir menjelang keruntuhan majapahit, warga dan para pembesar kerajaan mencari daerah baru sebagai tempat tinggalnya dan bromo dipilih dengan alasan tertentu.
Di bromo, wisatawan dapat menyewa kuda atau mobil jeep untuk berjalan-jalan di lautan pasir tanpa takut selip. Pengunjung dapat berputar-putar di sekitar lautan pasir hingga puas dan membeli beberapa cinderamata seperti bunga edelweiss yang banyak dijual penduduk setempat. Bunga edelweiss dapat bertahan berbulan-bulan setelah dipetik karena memiliki struktur tebal dan kuat serta bagus bila dijadikan hiasan. Namun sebenarnya beberapa jenis edelweiss dilarang dipetik dan diperjualbelikan karena termasuk tumbuhan langka, jadi saya sarankan jangan dibeli ya hehe.
Apabila telah bosan berkeliling, kita dapat naik ke puncak gunung untuk melihat kawah bromo. Namun jangan kuatir, telah disediakan anak tangga hingga mencapai puncak gunung sehingga pengunjung tidak kesulitan untuk mendakinya. Namun ternyata anak tangga yang harus dilalui banyak juga, sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk mencapai puncak. Namun apabila lelah ketika mendaki, tidak usah panik, istirahat saja sambil foto-foto hehe, lanjutkan perjalanan ketika rasa lelah telah berkurang.
Di puncak bromo kita dapat menikmati keindahan kawah bromo yang terletak persis di tengah-tengah cekungan gunung. Namun yang pengunjung harus hati-hati dan jangan terlalu melihat ke pinggir hehe, takutnya terpeleset dan nyemplung ke kawah. Sebenarnya di sekitar cekungan telah dibangun pembatas dari beton, namun tidak terlalu tinggi jadi kalau tidak hati-hati dapat membahayakan jiwa. Yah..kesimpulannya bromo adalah tempat yang indah.
0 komentar
Post a Comment