Beberapa waktu yang lalu saya diminta bantuan adek-adek angkatan di Jurusan Biologi UNNES untuk mengisi materi pengenalan identifikasi burung. Dalam acara yang relatif singkat, hanya sekitar 90 menit itu saya berusaha menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi burung di alam liar.
Saya menyampaikan beberapa hal mulai dari pengetahuan tentang teropong, cara pengamatan, dan bagian-bagian tubuh burung. Seyogyanya materi tersebut disampaikan dalam beberapa pertemuan dan disertai praktek langsung. Namun karena keterbatasan waktu dan saya juga sudah tidak tinggal di Semarang lagi, maka materi tersebut saya padatkan dan saya sampaikan dalam sekali pertemuan saja.
Materi yang saya sampaikan dalam acara tersebut saya ringkas sebagai berikut.
Apa itu birdwatching
Birdwatching merupakan aktivitas pengamatan burung yang dilakukan sekelompok orang untuk tujuan tertentu.
Tujuan : hobi, ilmiah, dan wisata
Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan burung
Monocular : Teropong lensa tunggal
Kelebihan : perbesaran tinggi, sangat baik digunakan untuk pengamatan di daerah terbuka seperti pantai dan padang rumput. Sangat baik untuk mengamati burung yang tenang.
Kekurangan : Tidak sesuai digunakan untuk mengamati burung yang banyak bergerak, tidak sesuai digunakan untuk daerah hutan dengan vegetasi yang rapat, sulit dibawa karena umumnya menggunakan tripod.
Binocular : Teropong lensa ganda
Kelebihan : sagat baik digunakan untuk pengamatan burung yang banyak bergerak, sesuai digunakan untuk daerah hutan dengan vegetasi rapat, mudah dibawa dan digunakan.
Kekurangan : perbesaran umumnya tidak terlalu tinggi.
Buku panduan lapangan : membantu identifikasi burung bagi pengamat burung pemula. Buku umum yang digunakan adalah Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Kamera : mendokumentasikan burung yang dijumpai di lapangan. Kamera yang digunakan dalam pengamatan burung umumnya adalah kamera dengan kualitas sangat tinggi. Namun apabila tidak tersedia dapat menggunakan kamera digital biasa dengan teknik digiscoping, yaitu lensa kamera ditempelkan pada lensa teropong sehingga burung nampak lebih besar dan dapat didokumentasikan. (Mungkin kalian pernah memfoto sel-sel di bawah mikroskop dengan menggunakan HP atau kamera digital, seperti itulah digiscoping).
Metode identifikasi burung
- Perhatikan pola warnanya
- Perkirakan ukurannya dan bentuk tubuhnya
- Perhatikan pola di wajah dan karakteristik paruh
- Perhatikan garis sayap dan bentuk ekor
- Perhatikan warna dan panjang kaki
- Pelajari pergerakan dan pola terbang
- Tentukan kebiasaan makan
- Perhatikan habitat burung tersebut
- Dengarkan suaranya
- Tulis hasil pengamatanmu
- Tiga jam setelah matahari terbit
- Tiga jam sebelum matahari terbenam
- Setelah hujan pada siang hari (disebut pagi semu)
- Malam hari untuk burung nocturnal
Tempat-tempat pengamatan burung di semarang
- Tinjomoyo
- Penggaron
- Pantai Sayung
- Pantai Tapak
- Gunung Ungaran
Bagian-bagian tubuh burung
- Mahkota: bagian di atas kepala yang yang memiliki warna berbeda dengan muka.
- Jambul: bagian bulu agak panjang yang terletak di belakang kepala.
- Garis mata: garis yang mendatar yang terletak di belakang mata.
- Lingkar mata: bentuk seperti cincin yang melingkari mata.
- Kekang: garis mendatar yang terletak di antara paruh dan mata.
- Pipi: daerah di bawah mata, dan dibelakang paruh.
- Kumis: garis yang terdapat pada pipi, dapat juga melingkari pipi.
- Tengkuk: leher bagian belakang.
- Tunggir: daerah di depan ekor, bagian atas tubuh burung.
- Tungging: daerah di depan ekor, bagian bawah tubuh burung.
- Sisi sayap: daerah di bawah dan sekitar sayap ketika burung beristirahat.
- Garis sayap: garis yang terdapat pada sayap.
- Bulu primer: adalah bulu terbang yang terdapat di sekitar tulang phalanges.
- Bulu sekunder: adalah bulu terbang yang terdapat di sekitar tulang tibia fibula.
- Skapular: adalah bulu panjang di pangkal sayap.
0 komentar
Post a Comment