Teh merupakan minuman yang umum disajikan dalam keseharian
masyarakat Indonesia. Tidak hanya di negara kita, teh juga sangat digemari di
berbagai negara Asia lain karena menimbulkan sensasi tenang/ rileks pada
peminumnya. Teh yang umum di Indonesia berasal dari daun tumbuhan Camellia
sinensis yang tumbuh di dataran tinggi. Pucuk teh dipanen setiap pagi dan
diproses untuk menghasilkan teh putih, teh hijau, maupun teh hitam. Teh juga
mengandung banyak manfaat kesehatan karena berbagai senyawa yang dikandungnya.
Salah satu manfaat teh adalah dalam menjaga kesehatan jantung dari serangan
jantung koroner.
Sebagai organ yang berfungsi memompa darah, jantung memiliki
peran pokok dalam kehidupan manusia. Jantung tersusun atas jaringan otot yang
selalu bekerja tidak merasa lelah untuk memompa darah. Untuk menunjang
fungsinya ini darah yang dipompa jantung juga akan masuk ke dalam jaringan
jantung itu sendiri melalui pembuluh arteri koronaria. Darah akan diederkan di
jaringan jantung untuk mengedarkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan
bagi kerja jantung. Penyakit jantung koroner merupakan keadaan dimana terjadi
penebalan arteri koronaria akibat timbunan lemak sehingga peredaran darah di
jantung tidak normal. Hal ini dapat menyebabkan jantung kekurangan nutrisi yang
berakibat jantung gagal bekerja dan proses memompa darah dapat terganggu.
Penyumbatan arteri koronaria dapat terjadi karena konsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Lemak dan kolesterol di
dalam tubuh akan menjadi komponen pembentuk LDL (low density lipoprotein) yang
menjadi sebab penebalan pembuluh darah. LDL akan memicu pengendapan lemak pada
dinding pembuluh darah sehingga menjadi lebih tebal dan keras. Bila keadaan ini
berlanjut dapat menyebabkan perjalanan darah di sepanjang pembuluh menjadi
terhambat. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah karena aktivitas LDl
disebut dengan atehrosklerosis. Proses ini diawali oleh oksidasi radikal bebas
terhadap LDL sehingga memicu terjadinya pengendapan.
Penebalan pembuluh darah akibat aktivitas LDL yang telah
mengalami oksidasi tersebut dapat ditangkal dengan konsumsi teh secara teratur.
Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa konsumsi teh 10 cangkir setiap hari
dapat menurunkan resiko penyakir kardiovaskuler termasuk jantung koroner. Teh
mengandung senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan yang akan
melawan radikal bebas penyebab oksidasi. Polifenol akan bekerja seperti vitamin
C dan vitamin E dalam melawan radikal bebas penyebab kerusakan jaringan.
Radikal bebas merupakan molekul yang kekurangan oksigen. Terdapat berbagai macam radikal bebas seperti superoksida, hidroksil anion, hidrogen peroksida, dan oksigen tunggal. Semua molekul tersebut di dalam tubuh akan berusaha mengambil oksigen dari berbagai molekul dan jaringan yang ada di dekatnya. Radikal tersebut juga akan mengambil oksigen dari LDL yang ditemuinya sehingga struktur LDL berubah dan memicu penebalan di pembuluh darah. Selain memicu kerusakan LDL, radikal bebas juga sudah sangat terjenal sebagai penyebab berbagai macam kanker karena akan merusak DNA dalam sel.
Polifenol akan bekerja sebagai antioksidan di dalam tubuh.
Antioksidan adalah molekul yang akan menyumbangkan oksigen kepada radikal bebas
sehingga radikal tersebut tidak mengambil oksigen dari molekul lain. Hal ini
aka mencegah radikal bebas mengambil oksigen dari LDL sehingga kerusakan LDL
dapat dihindari. Senyawa polifenol ini dapat ditemukan di berbagai produk teh,
baik teh putih, teh hijau, maupun teh hitam.
Di Indonesia, konsumsi teh biasanya akan ditambah dengan
gula agar terasa manis. Namun sebenarnya, konsumsi teh untuk tujuan kesehatan
sebaiknya dilakukan tanpa ditambah dengan gula atau pemanis lain. Karena gula
yang berlebihan dalam makanan dan minuman justru dapat memicu timbulnya
penyakit gula/ diabetes melitus dan menimbulkan kegemukan/ obesitas. Di negara
seperti China dan jepang, konsumsi teh biasanya tidak ditambah gula, hanya
menyeduh teh tersebut dan langsung diminum dalam keadaan hangat.
0 komentar
Post a Comment