El nino merupakan peristiwa penyimpangan kondisi laut
pasifik yang dapat mempengaruhi iklim global. El nino ditandai dengan
meningkatnya suhu permukaan laut di sekitar Ekuador dan dan bagian utara Peru. Suhu
air yang lebih hangat ini juga diikuti dengan kualitas air laut yang kurang
baik (sedikit nutrisi) sehingga menyebabkan alga kurang berkembang dan jumlah
ikan yang berkurang. Suhu permukaan air yang meningkat ini akan menyebabkan kecepatan
angin berkurang dan mengakibatkan perubahan iklim global.
Ketika el nino terjadi, suhu permukaan laut di Indonesia justru
akan menjadi lebih dingin dari keadaan normal. Keadaan ini menyebabkan
kurangnya awan yang terbentuk dari penguapan air laut, sehingga menyebabkan
curah hujan di Indonesia menjadi berkurang. El nino tidak terjadi setiap tahun,
ahli-ahli cuaca dan kelautan belum banyak mengetahui penyebab utama terjadinya
el nino. Pada tahun 2015 terjadi peristiwa el nino yang sangat kuat sehingga
menyebabkan kemarau panjang di Indonesia.
Peristiwa el nino dapat dideteksi beberapa minggu atau bulan
sebelum kejadiannya berlangsung. Hal ini karena peningkatan suhu permukaan air
tidak terjadi secara mendadak, namun secara bertahap, sedikit demi sedikit.
Ketika mengetahui akan terjadi peristiwa el nino, pemerintah Indonesia biasanya
akan melakukan impor beras dalam jumlah sangat besar dari negara-negara seperti
Thailand, Vietnam, dan India. Hal tersebut perlu dilakukan karena biasanya ketika
el nino, hasil pertanian Indonesia akan menurun.
Padi misalnya, untuk menanam padi hingga membuahkan hasil,
dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Padi merupakan tumbuhan rumput-rumputan
dalam family poaceae yang menjadi mekanan pokok di sebagian besar wilayah
Indonesia. Untuk dapat tumbuh normal, padi memerlukan lingkungan yang tergenang
air, terutama pada masa-masa perkembangan vegetatifnya. Ketika padi telah
membentuk banyak tunas anak, petani akan mengurangi jumlah air agar padi dapat
mulai melakukan reproduksi generatif (kawin). Keadaan dari banyak air dan
tiba-tiba berubah menjadi sedikit air ini akan dianggap padi sebagai keadaan
ekstrim sehingga memicu padi untuk berbunga dan menghasilkan biji sebagai alat
reproduksi generatif.
Ketika el nino melanda, curah hujan yang berkurang tentu
saja akan berpengaruh langsung terhadap produksi padi di Indonesia. Tidak hanya
pada padi, tanaman pertanian lainnya pun akan terpengaruh, karena air sangat
diperlukan untuk terjadinya fotosintesis bagi semua tumbuhan. Banyak petani
yang gagal panen dan merugi karena peristiwa el nino ini, terutama petani yang
mengandalkan pengairan dari air hujan. Tetapi tidak semua daerah di Indonesia akan
terkena dampak el nino. Daerah-daerah yang memiliki sumber air yang melimpah
seperti mata air dan sungai besar tidak akan terlalu terpengaruh el nino.
Dalam masa-masa modern ini, petani seharusnya lebih
meningkatkan wawasan dan memperhatikan berbagai kondisi alam sebelum mulai
bercocok tanam. Petani dapat membaca prediksi-prediksi dari badan meteorologi dan
geofisika untuk mengetahui ada tidaknya gejala atau tanda-tanda munculnya el
nino. Apabila terdapat tanda-tanda el nino, petani dapat mempersiapkan diri
dengan menanam tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, jagung dan ketela
misalnya. Dengan lebih memperhatikan kondisi-kondisi lingkungan, diharapkan
petani tidak lagi mengalami kerugian akibat peristiwa el nino yang dapat datang
sewaktu-waktu.
0 komentar
Post a Comment