I. Pendahuluan
Konsumsi
pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam
yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Konsumsi pangan merupakan faktor
utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan
energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh
serta untuk pertumbuhan (harper et al.1986).
Penghitungan kecukupan gizi seseorang atau sekelompok orang diperlukan dalam mengetahui apakah pola konsumsi pangan orang tersebut sudah sesuai standar atau tidak. Apabila diketahui kecukupan gizi seseorang masih kurang dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemenuhan gizi dengan memaksimalkan pola konsumsi.
II. Tujuan
Untuk
mengetahui kecukupan gizi balita dilihat dari pola konsumsi, jumlah dan jenis
pangan.
III. Landasan Teori
Standar
kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yag dibutuhkan oleh individu secara
rata-rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Kebutuhan gizi
setiap individu berbeda-beda tergantung beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Penilaian standar kecukupan gizi berpedoman pada angka kecukupan gizi (AKG).
Angka kecukupan gizi yang digunakan sebagai pedoman adalah hasil Widya Karya
Pangan dan Gizi yang direvisi setiap lima tahun sekali.
A.
Konsep dan Kegunaan
Angka Kebutuhan Gizi
Pedoman
atau acuan jenis dan jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh individu secara
rata-rata dalam satu hari sangat diperlukan. Berkaitan dengan itu terdapat
konsep kebutuhan gizi minimum sehari (minimum daily requirement), yaitu jumlah
zat gizi minimal yang diperlukan dalam sehari untuk hidup sehat. Selain itu,
juga dikenal konsep jumlah yang dianjurkan sehari (recomended dietary
allowed/RDA), yaitu standar gizi yang dianjurkan untuk dimakan agar dapat
menjamin kesehatan yang sebaik-baiknya. Dengan demikian, RDA adalah suatu
kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi hampir semua orang (97,5%) menurut
golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. RDA disebut juga dengan Angka kecukupan Gizi (AKG).
B.
Faktor Pengaruh dan
Angka Kebutuhan Gizi
- Kebutuhan gizi berbeda antar individu, karena dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Tahap perkembangan, meliputi kehidupan sebelum lahir, sewaktu bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lansia.
- Faktor fisiologis tubuh, misalnya kehamilan. Pada masa ini, zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan organ reproduksi ibu maupun untuk pertumbuhan janin.
- Keadaan sakit dan dalam penyembuhan. Seseorang yang menderita penyakit yang disertai dengan demam membutuhkan lebih banyak protein.
- Aktivitas fisik yang tinggi makin banyak memerlukan energi.
- Ukuran tubuh (berat dan tinggi badan). Pada jenis kegiatan yang sama, orang yang besar menggunakan lebih banyak energi daripada yang kecil.
IV. Metode
- Memilih probandus balita dan mencatat umurnya
- Mengukur tinggi dan berat badan probandus
- Mencatat makanan yang dikonsumsi probandus selama satu hari
V. Hasil Pengamatan Probandus
Probandus
bernama Hanif (nama samaran) berumur 4 tahun 2 bulan dengan berat 17,5 kg dan
tinggi 109 cm.
Makanan yang
dikonsumsi dalam sehari yang diamati adalah sebagai berikut:
Waktu
Makan
|
Makanan
Yang Dikonsumsi
|
Berat(gr)
|
Energi
dalam Karbohidrat (kal)
|
Protein
(gr)
|
Lemak
(gr)
|
Makan
Pagi
|
Nasi putih
|
150
|
262.5
|
4
|
-
|
Sayur kangkung
|
50
|
50
|
3
|
-
|
|
Kering tempe
|
30
|
80
|
10
|
1,5
|
|
Telur goreng
|
40
|
116
|
10
|
5
|
|
Pisang
|
60
|
60
|
-
|
-
|
|
Makan
Siang
|
Nasi putih
|
150
|
262,5
|
4
|
-
|
Kering tempe
|
60
|
||||
Ikan goreng
|
70
|
95
|
10
|
3
|
|
Jus alpukat
|
150 ml
|
55
|
-
|
-
|
|
Makan
Malam
|
Nasi putih
|
150
|
262,5
|
4
|
-
|
Sayur kangkung
|
50
|
50
|
3
|
-
|
|
Ikan goreng
|
70
|
95
|
10
|
3
|
|
Telur goreng
|
40
|
116
|
10
|
5
|
|
Susu
|
150 ml
|
100
|
6
|
6
|
|
Total
|
1604,5
|
74
|
23,5
|
VI. Pembahasan
Tabel Angka
Kecukupan Gizi 2004 bagi Orang Indonesia
No
|
Kelompo umur (th)
|
Berat badan (kg)
|
Tinggi badan (cm)
|
Energi (kal)
|
Protein (gr)
|
Vit. A (RE)
|
1
|
1-3
|
12
|
90
|
1000
|
25
|
400
|
2
|
4-6
|
17
|
110
|
1550
|
39
|
450
|
3
|
7-9
|
25
|
120
|
1800
|
45
|
500
|
Berdasarkan
tabel angka kecukupan gizi di atas, untuk anak umur 4 hingga enam tahun
kebutuhan gizi akan terpenuhi apabila makanan yang yang dikonsumsi dalam satu
hari mengandung energi sebesar 1550 dengan jumlah protein 39 gr.
Dari
data yang diambil dari probandus seorang anak laki-laki bernama hanif berumur 4
tahun 2 bulan, dalam makanan yang dikonsumsinya selama satu hari mengandung
energi sebesar 1604,5 kal dengan jumlah protein 74 gr. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan gizi Hanif dilihat dari kecukupan energi dan kebutuhan
protein telah tercukupi dengan baik. Sebagai anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan hanif membutuhkan asupan gizi yang cukup agar pertumbuhan fisik dan
mentalnya optimum.
Orang
tua hanif yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sangat memperhatikan
kecukupan gizi anaknya. Pengetahuan orang tuannya tentang pentinganya pemenuhan
gizi, membuat gizi Hanif selalu terjaga dan pada akhirnya dia dapat berkembang
dengan optimum.
VII. Kesimpulan
Pemenuhan
kecukupan gizi pada balita amat diperlukan agar pertumbuhan fisik dan mentalnya
dapat berkembang dengan optimum. Pengetahuan orang tua akan pentingnya
pemenuhan gizi sangat diperlukan agar anak dapat memperoleh makanan berkualitas
yang dapat mencukupi kebutuhan gizinya.
VIII. Daftar Pustaka
Kardjati, S. 1999. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak
Balita. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta
Yuniastuti,
Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
0 komentar
Post a Comment