Glukoneogenesis merupakan proses pembentukan glukosa dari
senyawa bukan glukosa. Glukoneogenesis memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan akan glukosa, terutama ketika tubuh tidak mendapat pasokan glukosa
yang cukup dari makanan. Glukosa merupakan molekul yang sangat penting terutama
bagi eritrosit (sel darah merah) dan sel saraf otak, karena sel-sel tersebut
tidak dapat menggunakan molekul lain sebagai sumber energi (walaupun dalam
keadaan kelaparan yang sangat panjang sel saraf otak mampu menggunakan benda
keton yaitu beta hidroksibutirat sebagai sumber energi).
Selain memenuhi kebutuhan energi bagi otak dan eritrosit,
gkukosa juga merupakan satu-satunya molekul penghasil energi bagi otot dalam
keadaan anaerobic (tanpa oksigen). Glukosa juga diperlukan bagi pembentukan
laktosa (gula susu) di kelenjar susu untuk memenuhi kebutuhan energi bayi. Pada
mamalia, hati dan ginjal merupakan organ utama untuk berlangsungnya
glukoneogenesis.
Secara umum tahapan reaksi glukoneogenesis hampir sama
dengan tahapan reaksi glikolisis yang dibalik arahnya. Namun ada beberapa
tahapan dalam glukoneogenesis yang tidak sama dengan glikolisis dan memerlukan
kerja enzim-enzim yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena pada tahapan-tahapan
tersebut enzim yang terlibat tidak dapat bekerja secara bolak-balik. Glikolisis
merupakan reaksi yang menghasilkan energi, sedangkan glukoneogenesis merupakan
proses yang membutuhkan energi dalam bentuk ATP.
Proses glukoneogenesis yang terjadi pada hati dan ginjal adalah sebagai berikut.
- Pengubahan piruvat menjadi oksaloasetat, dikatalisis oleh enzim piruvat karboksilase.
- (Oksaloasetat pada reaksi di atas terdapat pada mitokondria dan harus dikeluarkan menuju sitoplasma, namun molekul tersebut tidak dapat melelui membran mitokondria sebeum diubah menjadi malat. Jadi oksaloasetat akan diubah menjadi malat agar dapat keluar menuju sitoplasma dan akan segera diubah kembali menjadi oksaloasetat).
- Pengubahan oksaloasetat menjadi malat, dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase. Malat keluar dari mitokondria menuju sitoplasma.
- Di sitoplasma, malat diubah manjadi oksaloasetat kembali yang dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase.
- Oksaloasetat kemudian akan diubah menjadi phospoenol piruvat, dikatalisis oleh enzim phospoenolpiruvat karboksilase.
- Phospoenol piruvat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat, dikatalisis oleh enzim enolase.
- 2-fosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat yang dikatalisis enzim fosfogliseromutase.
- 3-fosfogliserat kemudian diubah manjadi 1,3 bifosfogliserat yang dikatalisis enzim fosfogliserokinase.
- 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat, reaksi ini dikatalisis oleh enzim gliseraldehida 3 fosfat dehidrogenase.
- Gliseraldehida 3 fosfat dapat diubah menjadi dihidroksi aseton fosfat (dengan reaksi yang dapat bolak-balik) yang dikatalisis oleh enzim isomerase.
- Gliseraldehida 3 fosfat dan dihidroksi aseton fosfat akan disatukan dan menjadi fruktosa 1,6 bifosfat yang dkatalisis enzim enolase.
- Fruktosa 1,6 bifosfat akan diubah manjadi fruktosa 6 fosfat oleh enzim fruktosa difosfatase.
- Fruktosa 6 fosfat akan diubah menjadi glukosa 6 fosfat oleh enzim fosfoglukoisomerase.
- Dan terakhir glukosa 6 fosfat akan diubah manjadi glukosa yang dikatalisis oleh enzim glukosa 6 fosfatase.
Asam amino glukogenik seperti alanin, arginin, asparagin,
sistein, glutamate, histidin, metionin, prolin, serin, threonin, valin, dan
triptofan dapat diubah manjdai glukosa setelah terlebih dahulu diubah manjadi
piruvat atau senyawa antara yang lain. Asam laktat hasil oksidasi anaerob juga
dapat diubah manjadi glukosa setelah diubah manjdai oksaloasetat di dalam
mitokondria. Gliserol hasil metabolisme lemak juga dapat diubah manjadi glukosa
setelah terlebih dahulu diubah manjdai glisrol 3 fosfat kemudian manjadi
dihidroksi aseton fosfat dan langkah-langkah selanjutnya.
Hormon kortisol akan memicu terjadinya gkukoneogenesis saat
tubuh mendeteksi kurangnya glukosa di dalam darah. Hormon tersebut terutama
mempengaruhi perubahan asam amino glukogenik menjadi glukosa. Sedangkan hormon
tiroksin akan mempengaruhi masuknya lemak ke dalam hati untuk dapat diubah
menjadi glukosa.
0 komentar
Post a Comment