Peternak lele biasanya akan mengawinkan lele jantan dan
betina untuk menghasilkan anakan yang akan dipelihara untuk dijual sebagai
benih ataupun dibesarkan untuk konsumsi. Lele jantan dan betina yang baik untuk
dikawinkan adalah indukan minimal memiliki berat 1 kg dan telah matang gonad. Namun
kadang peternak sembarangan dalam mengawinkan lelenya sehingga hasil yang
diperoleh kurang maksimal.
Apakah yang dimaksud sembarangan mengawinkan disini? Sembarangan
disini adalah peternak mengawinkan lele jantan dan lele betina yang berasal
dari induk yang sama. Mengawinkan lele yang berasal dari induk yang sama harus
dihindari karena dapat menghasilkan anakan yang tidak berkualitas. Apabila ada
peternak yang nekat mengawinkan lele satu induk tersebut maka biasanya akan
terjadi hal-hal berikut.
- Kematian larva lele secara masal sesaat setelah menetas,
- Apabila larva dapat bertahan, mereka akan mudah terserang berbagai penyakit, dan
- Pertumbuhannya kurang maksimal
Mengawinkan lele dari induk yang sama akan memicu munculnya
sifat jelek yang dimiliki induknya. Induk lele kadang membawa gen-gen jelek
yang belum muncul karena sifatnya tertutupi gen-gen yang baik. Namun apabila
dia dikawinkan dengan saudaranya sendiri, sifat jelak dari keduanya dapat
bertemu dan akhirnya muncul dalam tubuh anaknya. Oleh karena itu perkawinan
dari organisme seinduk sangat dilarang pada semua hewan, tidak hanya pada lele
saja.
Peternak harus megetahui darimana asal induk lelenya
sehingga dapat menghindari terjadinya perkawinan seinduk. Untuk perkawinan
seinduk sendiri sering disebut dengan istilah inbreeding. Inbreeding tidak baik
karena dapat memunculkan sifat-sifat jelek yang dibawa kedua induknya.
0 komentar
Post a Comment