Lobster adalah hewan yang memiliki kulit luar yang keras terbuat dari zat kitin. Kulit keras ini menjadikan tubuh lobster terlindungi dari serangan hewan lain dan serangan berbagai macam penyakit. Namun ternyata kulit ini tidak sepenuhnya melindungi lobster dari semua jenis penyakit. Nyatanya ditemukan beberapa jenis penyakit yang kadang menyerang lobster dalam penangkaran maupun lobster yang hidup bebas di alam. Beberapa penyakit yang kadang menyerang lobster adalah sebagai berikut.
Epistylis
Lobster terserang Epistylis |
Epistylis adalah mikroorganisme yang menempel pada permukaan tubuh lobster. Mereka adalah protozoa bertangkai yang tumbuh berkelompok sehingga memunculkan adanya struktur mirip kumpulan kapas di kulit lobster. Lobster yang telah diserang penyakit ini tentu saja akan menjadi kehilangan harga jual karena dianggap lobster yang tidak sehat.
Dalam jumlah kecil, mikroorganisme ini tidak akan meimbulkan bahaya bagi lobster karena mereka hanya menempel pada kulitnya saja. Epistylismerupakan pemangsa bakteri dan partikel-partikel kecil yang larut dalam air. Namun apabila jumlahnya telah sangat banyak dan tumbuh menutupi insang dapat menimbulkan kematian pada lobster. Kematian ini disebabkan lobster tersebut kekurangan oksigen karena kerja insangnya terganggu akibat pertumbuhan epistylis.
Epistylis sebenarnya hanya tumbuh pada lobster yang tinggal dalam perairan yang kaya akan material ognaik. Sisa kotoran, sisa makanan, dan sampah-sampah lain dapat menjadi penyebab munculnya penyakit ini. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan pengontrolan kualitas air sehingga tidak menimbun sampah terlalu banyak yang dapat menjadi penyebab tumbuhnya bakteri makanan epistylis. Selain itu mengatur jumlah lobster dalam kolam juga penting agar tidak terlalu banyak menimbulkan penumpukan kotoran.
Temnochepala
Temnochepala |
Temnochepala adalah cacing pipih berukuran kecil (0,5 – 1 mm) yang hidup di permukaan tubuh lobster. Mereka merupakan cacing dari filum platyhelminthes yang memakan bakteri, alga, dan makhluk hidup kecil lainnya. Mereka akan bertelur di insang dan bagian tubuh lain dari lobster. Temnochepalamemiliki bentuk pipih dengan tentakel pada bagian ujung badannya, di belakang tentakel terdapat mata yang namak seperti titik kecil. Pada ujung badan yana lainnya, terdapat organ sucker yang digunakan untuk menempel pada tubuh lobster.
Hewan ini sebenarna tidak membahayakan dan sangat umum dijumpai pada tubuh lobster. Namun apabila dijumpai adanya temnochepala dalam jumlah banyak pada tubuh lobster tentu akan mengurangi harga jual dari lobster tersebut. Manusia yang memakan lobster mengandung temnochepala tidak akan mengalami gangguan kesehatan apapun.
Penyebab tumbuhnya banyak temnochepala sama dengan epistylis di atas. Sehingga kegiatan pencegahan dan penanganan juga sama dengan tindakan yang dilakukan terhadap epistylis.
Thelohania
Lobster terserang Thelohania |
Thelohania merupakan penyakit yang cukup ganas dan sering menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang hidup dalam tubuh lobster. Lobster yang telah terinfeksi thelohania akan berubah menjadi keputihan dan kemudian mati. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh makanan lobster yang telah terinfeksi thelohania. Lobster yang memakan hewan-hewan yang mengandung thelohania akan tertular penyakit tersebut.
Sayangnya belum ditemukan cara penanggulangan yang efektif untuk mengobati thelohania. Obat untuk mengobati penyakit ini juga belum ditemukan dengan pasti. Obat antibiotik mungkinakan bekerja dan menyembuhkan serangan ringan thelohania, namun untuk serangan yang telah berat umumnya berakhir dengan kematian. Satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan adalah mencegah lobster memakan hewan yang telah terinfesi thelohania.
0 komentar
Post a Comment