Standar Pemberian Pakan Lele

Lele adalah ikan karnivora yang dapat menyantap temannya sendiri apabila kurang mendapat pakan. Oleh karena itu pemberian pakan lele perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi agar dapat tumbuh dengan optimum dan mengurangi sifat kanibalisme. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali perhari sesuai ukuran lele.

Pakan untuk larva lele berbeda dengan pakan untuk benih lele maupun indukan lele. Pakan untuk larva harus memiliki kandungan protein lebih tinggi karena larva lele sedang dalam puncak pertumbuhannya. Berikut ini adalah kadar nutrisi yang baik bagi larva, benih, dan indukan lele.

Pakan larva

No	Jenis Nutrisi	Kandungan (%)
1.	Protein	40
2.	Lemak	10
3.	Serat	8
4.	Kadar air	12

Pakan benih dan induk

No	Jenis Nutrisi	Kandungan (%)
1.	Protein	30 – 33
2.	Lemak	3 – 5
3.	Serat	4 – 5
4.	Abu	10 – 13
5.	Kadar air	11 – 13

Ada baiknya ketika membeli pakan lele di pasaran, peternak memperhatikan tabel di atas. Penggunaan pakan dengan kadar nutrisi yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan lele akan mempengaruhi laju pertumbuhan lele.

Selain harus memperhatikan kadar nutrisinya, peternak juga harus memahami jumlah pakan yang harus diberikan setiap harinya. Pemberian pakan yang terlalu sedikit akan memunculkan sifat kanibalisme lele, namun apabila terlalu banyak justru dapat mengotori kolam. Untuk memahami jumlah kecukupan pakan lele dengan ukuran tertentu perhatikanlah tabel di bawah ini.

Jenis dan dosis pemberian pakan

No	Ukuran ikan	Kolam	Jenis pakan	Dosis (% dari berat tubuh)	Frekuensi (kali/hari)
1.	Induk	Pematangan gonad	Pellet	3	2
2.	Larva	Pendederan I	Cacing sutra	20	2
3.	Benih 3 – 5 cm	Pendederan II	Pellet	10	3
4.	Benih 5 – 8 cm	Pendederan III	Pellet	5	3
5.	Benih 8 – 12 cm	Pendederan IV	Pellet	3 - 4	3

Dengan memperhatikan kadar nutrisi pakan dan jumlah kebutuhan pakan lele, peternak akan lebih hemat dalam pengelolaan keuangan serta memberikan hasil yang lebih optimal. Apakah pemberian pakan dengan kadar protein tinggi pada induk lele dapat membahayakan? Tentu saja tidak, namun tidak efisien karena pertumbuhan induk telah sangat minimal sehingga tidak membutuhkan protein dalam jumlah banyak.