Virus ebola yang mewabah di Afrika |
Makhluk hidup dan benda mati sangat mudah dibedakan
berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki kemampuan
berkembangbiak, bergerak, bernapas, makan dan lain sebagainya, sedangkan benda
mati tidak mampu melakukan semua itu. Seseorang akan sangat mudah menentukan
apakah sesuatu itu termasuk makhluk hidup atau benda mati. Namun hal itu tidak
berlaku untuk sesuatu yang disebut sebagai virus.
Virus adalah sesuatu yang tidak bisa dimasukkan dalam
kelompok makhluk hidup maupun benda mati. Mengapa demikian? Hal ini terjadi
karena virus memiliki ciri makhluk hidup yaitu memperbanyak diri, namun virus
tidak dapat hidup apabila tidak terdapat pada tubuh inangnya. Bila ada di luar
inangnya, virus tidak bergerak, tidak memperbanyak dan tidak melakukan
aktivitas hidup apapun. Oleh karena itu, para ahli menggolongkan virus sebagai
benda setengah hidup.
Penemuan virus
Terdapat banyak sekali jenis virus dan semuanya merupakan parasit pada hewan, tumbuhan, dan bakteri. Virus
yang pertamakali ditemuakan dan diteliti adalah virus yang menyerang tembakau
dan dinamakan Tobacco mosaic virus (TMV). Virus ini menimbulkan bercak-bercak
pada daun tembakau sehingga pertumbuhannya terganggu. Ahli yang berhasil
menemukan virus ini adalah Wendell Stanley pada tahun 1933.
Berkat penemuan TMV tersebut, para ahli mulai berlomba-lomba
melakukan penelitian terhadap berbagai penyakit sehingga ditemukan jenis-jenis
virus lainnya. Ahli jaman dahulu tidak dapat melihat virus secara langsung
karena ukurannya yang sangat kecil dan tidak nampak pada mikroskop cahaya.
Virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron dengan
perbesaran yang sangat kuat. Ukuran virus sangat bervariasi mulai dari 17
nanometer hingga 1000 nanometer (1 mikrometer).
Struktur virus
Virus tersusun atas bagian-bagian yang sangat sederhana bila
dibandingkan dengan makhluk hidup. Tubuh virus tersusun atap kapsid yang
terbuat dari protein, kapsid tersebut tersusun atas satuan yang disebut
kapsomer. Kapsid melindungi materi genetik yang dimiliki virus untuk memperbanyak diri.
Materi genetik virus hanya terdiri atas DNA atau RNA saja, tidak seperti
makhluk hidup yang memiliki baik DNA dan RNA. Selain itu beberapa virus
memiliki amplop yang meilndungi kapsidnya. Amplop ini tersusun atas protein,
lemak, dan glikoprotein dengan susunan yang unik.
Replikasi virus
Virus melakukan replikasi atau penggandaan diri dalam tubuh
inangnya. Di luar tubuh inang virus tidak menampakkan ciri-ciri hidup dan
berbentuk kristal apabila terdapat dalam jumlah banyak. Virus dapat masuk ke
tubuh inang melalui udara pernapasan, air, maupun kontak langsung. Setelah
masuk ke tubuh inangnya, barulah virus akan aktif dan mampu melakukan proses
penggandaan diri untuk membangun kopian dirinya dalam jumlah sangat banyak.
Dalam tubuh inang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya berupa DNA atau RNA. Materi genetik ini akan mengontrol metabolisme
sel inang untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus baru. Bagian-bagian-bagian
virus ini akan disatukan dalam sel inang membentuk virus baru yang lengkap.
Setelah banyak virus baru terbentuk, virus akan keluar dari sel inang dengan
cara melisiskan sel inang.
Bentuk virus
Virus memiliki bentuk heliks atau spherik tergantung jenisnya.
Virus dengan bentuk heliks akan nampak seperti batang atau seperti benang yang
panjang. Sedangkan bentuk spherik akan nampak bulat, namun dengan perbesaran
yang sangat kuat akan nampak bahwa bulatan tersebut membentuk struktur geometri
yang unik. Virus dengan bentuk spherik lebih banyak jumlahnya dibandingkan yang
berbentuk heliks. Virus ebola yang mewabah di Afrika dan TMV merupakan virus
dengan bentuk heliks, sedangkan virus flu dan HIV memiliki bentuk spherik.
0 komentar
Post a Comment