Nemathelminthes adalah filum yang anggotanya adalah cacing
gilig atau cacing tambang. Cacing ini umumnya berukuran sangat kecil, mulai
dari beberapa millimeter hingga beberapa centimeter. Mereka berbentuk seperti
cacing tanah namun tidak memiliki segmen-segmen tubuh. Nemathelminthes kadang
juga disebut dengan sebutan nematoda. Anggota cacing tambang ada yang hidup
bebas di laut, air tawar, tanah, ataupun sebagai parasit pada tumbuhan, hewan
dan manusia.
Struktur tubuh
Cacing tambang memiliki lapisan kutikula tebal di kulitnya,
hal ini menjadikan kulitnya bertekstur kuat dan liat. Mereka akan mengalami
molting (ganti kulit) untuk tumbuh menjadi lebih besar. Nematoda bergerak
dengan menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kekiri agar dapat meluncur maju dan
menyamping.
Cacing tambang memiliki mulut yang tersambung dengan saluran
pencernaan yang berakhir pada anus. Pada mulutnya, umumnya mereka memiliki 16 bulu kecil sebagai organ perasa. Pada mulutnya juga sering dijumpai adanya
organ penembus yang disebut stilet.
Struktur tubuh nemathelminthes |
Organ ekskresi cacing tambang berupa sel-sel api. Sel ini
akan memompa air dan sisa metabolisme menuju jaringan tubula yang berakhir pada
pori-pori di kulitnya. Pernapasannya dilakukan melalui difusi langsung, oksigen dapat berdifusi masuk ke dalam tubuhnya melalui kulit yang basah. Oleh karena
itu, cacing gilig yang hidup bebas selalu hidup di lingkungan berair atau
tempat yang memiliki kelembaban tinggi.
Reroduksi
Cacing tambang memiliki alat kelamin yang terpisah antara
jantan dan betina. Individu betina umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar dibandingkan yang jantan. Fertilisasi terjadi pada tubuh betina. Si
jantan akan menyuntikkan sperma ke dalam tubuh betina untuk membuahi ovum.
Tidak seperti sperma hewan lain, sperma cacing ini tidak memiliki flagella
untuk membantunya bergerak. Cacing tambang tidak memiliki model reproduksi
aseksual.
Peran nemathelminthes
Cacing tambang yang hidup bebas umumnya adalah hewan pemakan
material organik yang dapat berperan untuk menghancurkan sampah. Mereka
berperan dalam mengubah sampah organik menjadi material anorganik yang penting
bagi kesuburan tanaman. Umumnya mereka banyak ditemuakan dalam tanah yang
kondisinya baik dan subur.
Trichinella dalam daging |
Trichinella adalah cacing tambang yang paling sering ditemukan
sebagai parasit yang menyebabkan
penyakit trichinosis. Cacing ini awalnya hidup pada usus halus babi.
Cacing betina akan bertelur pada jaringan usus dalam jumlah ribuan. Anal-anak
cacing tambang akan keluar dari usus, menuju pembuluh limfa dan akan berjalan
menuju otot (daging). Di daging babi inilah anak-anak cacing akan menetap dan
tumbuh hingga menjadi cacing dewasa.
Cacing ini dapat menular ke tubuh manusia melalui konsumsi
daging babi yang mentah atau belum dimasak sempurna. Dalam tubuh manusia,
cacing ini akan menggerogoti otot dan hidup di otot manusia hingga
beranak-pinak mencapai jumlah ribuan.
0 komentar
Post a Comment