Lobster red claw (Cherax quadricarinatus) adalah sejenis arthropoda yang banyak dibiakkan untuk dijadikan hewan konsumsi yang berharga mahal. Selain karena citarasanya yang enak, lobster ini banyak dipelihara sebagai hewan penghias akuarium karena warna tubuhnya yang indah. Red claw adalah hewan asli Australia dan bagian selatan Papua Nugini, namun sekarang banyak dibiakkan di berbagai tempat di Indonesia. Seperti hewan arthropoda lain, red claw menunjukkan aktivitas kawin yang unik dalam penangkaran.
Ketika telah cukup umur dan siap bereproduksi, red claw betina akan mengeluarkan sejenis hormon untuk menarik perhatian lobster jantan. Hormoe tersebut akan terdeteksi oleh antenula (antena kecil) red claw jantan dan menimbulkan gejolak untuk melakukan perkawinan. Lobster jantan dan betina menunjukkan tingkah laku yang unik sebelum dan saat terjadi perkawinan.
Beberapa hari sebelum terjadi perkawinan, red claw jantan dan betina akan beradu capit seakan-akan mau bertarung, padahal ini adalah aktivitas "pendekatan". Setelah itu si jantan akan berubah menjadi lebih agresif. Mereka akan menjaga betinanya dengan sangat aktif, mondar-mandir kesana-kemari untuk mengusir pengganggu. Si betina cenderung menjadi lebih pasif dan berdiam diri dalam penjagaan si jantan. Beberapa kali si jantan akan menggoda betina dengan cara naik di atas punggung betina untuk memicu terjadinya perkawinan.
Perkawinan lobster red claw, betina di atas dan jantan di bawah |
Menjelang terjadinya perkawinan, si jantan akan membalikkan badannya dengan kaki berada di atas dan akan “membeku”. Si jantan akan diam tak bergerak sama sekali selama beberapa saat dalam keadaan membeku ini. Bahkan ketika disenggol atau diangkat dengan tangan-pun si jantan tidak akan bergerak sama sekali. Setelah itu si betina akan menaiki badan si jantan, betina juga akan ikut-ikutan “membeku” saat terjadi perkawinan.
Setelah perkawinan selesai, si betina dan si jantan akan mulai bergerak sedikit demi sedikit hingga akhirnya mampu beraktivitas seperti biasanya. Setelah kawin, betina akan mengeluarkan telurnya dan ditempelkan di bawah perutnya untuk dijaga hingga telur tersebut menetas. Betina dapat bertelur 200 hingga 500 telur dalam sekali perkawinan. Betina mejaga telur tersebut agar tidak dimakan dan dirusak oleh hewan lain.
Betina menjaga telurnya dengan menempelkannya di bawah perutnya hingga menetas. Betina dalam keadaan menjaga telur biasa disebut dengan istilah "gendong telur". Betina ini akan lebih sering bersembunyi untuk menghindari bahaya yang dapat merusak telurnya.
Saksikan juga video perkawinan lobster merah (Cherax quadricarinatus) berikut ini.
Betina menjaga telurnya dengan menempelkannya di bawah perutnya hingga menetas. Betina dalam keadaan menjaga telur biasa disebut dengan istilah "gendong telur". Betina ini akan lebih sering bersembunyi untuk menghindari bahaya yang dapat merusak telurnya.
Saksikan juga video perkawinan lobster merah (Cherax quadricarinatus) berikut ini.
0 komentar
Post a Comment