Kucing anggora sebagai kucing yang berbulu tebal dan indah sudah sangat umum sebagai kucing peliharaan. Namun tahukah anda bahwa di dunia ini ada ras kucing yang tidak memiliki bulu pada tubuhnya? Kucing gundul ini adalah ras tersendiri yang diberi nama kucing sphynx.
Kucing sphynx tidak gundul sama sekali, dia memiliki sedikit sekali bulu di daerah kuping, kumis, kaki, dan kemaluan. Selain daerah-daerah tersebut kucing sphynx tidak memiliki bulu dan hanya kulit yang dapat memunculkan pola-pola warna. Kucing sphynx termasuk kucing langka yang belum banyak dikembangkan sehingga memiliki harga sangat mahal. Seekor kucing sphynx dewasa di pasaran berharga sekitar 25 juta rupiah.
Nama sphynx berasal dari patung singa berkepala manusia dari peninggalan mesir kuno. Apabila diperhatikan, kucing sphynx memiliki lekukan-lekukan kulit yang mirip dengan kenampakan lekukan-lekukan batu pada patung sphynx. Karena kemiripan inilah para hobiis kemudian menamakan ras kucing tersebut dengan nama sphynx.
Kucing sphynx merupakan kucing yang kehilangan kemampuan menghasilkan bulu tubuh karena proses mutasi genetik. Mutasi adalah peristiwa perubahan gen pada suatu makhluk hidup yang dapat terjadi secara alami maupun buatan. Mutasi negatif akan menghasilkan kecacatan sedangkan mutasi positif akan memperkuat makluk hidup. Gen hasil mutasi dapat diturunkan kepada keturunan berikutnya.
Kasus ucing sphynx merupakan salah satu contoh mutasi negatif karena menghasilkan individu tanpa bulu. Seperti kita tahu, bulu memiliki peran penting sebagai pelindung tubuh dan menjaga suhu tetep hangat. Kucing sphynx cukup rentan terhadap serangan bakteri dan bibit penyakit lain karena kulitnya langsung terpapar dengan lingkungan. Umumnya kucing sphynx dewasa cukup kuat, tapi anak yang masih kecil cukup rentan terhadap penyakit.
0 komentar
Post a Comment