Pemijahan adalah proses mengawinkan antara lele jantan dengan lele betina hingga menghasilkan telur yang nantinya dapat menetas menjadi anakan lele. Untuk proses pemijahan lele dibutuhkan sepasang indukan (1 jantan dan 1 betina) dalam satu kolam. Ukuran iduk jantan dan induk betina diusahakan sama besar agar proses kawin berjalan dengan maksimal. Lele yang digunakan sebagai induk pun harus yang sudah matang gonad/siap kawin. Baca artikel Cara Membedakan Lele Jantan dan Lele Betina yang Siap Kawin.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah proses pembuatan kolam pemijahan. Kolam pemijahan yang ideal berukuran 2 x 3 m karena dalam proses perkawinan lele akan bergerak kesana kemari dan saling mengejar sebelum bertelur. Pembuatan kolam pemijahan yang baik dapat dibaca pada artikel Cara Pembuatan Kolam Pemijahan.
Proses pemijahan lele akan dijabarkan dalam langkah-langkah di bawah ini.
- Tangkaplah sepasang lele yang telah siap kawin/matang gonad yang memiliki ukuran yang relatif sama.
- Pindahkan lele ke dalam kolam pemijahan yang telah dipersiapkan sebelumnya, usahakan kurangi kontak langsung dengan indukan agar indukan tidak terlalu stres.
- Letakkan indukan dengan hati-hati ke dalam kolam yang telah diberi media untuk bertelur.
- Tutup kolam agar lele tidak meloncat keluar.
- Tunggu sekitar 18 jam atau lebih hingga lele selesai bertelur.
- Lele yang matang gonad akan segera bertelur setelah ditempatkan di kolam pemijahan.
Media untuk bertelur lele dapat dibuat dengan menggunakan ijuk yang dirangkai pada kayu sehingga mirip rumput-rumput air. Ikan lele biasanya akan bertelur pada media tersebut. Ijuk dapat diganti dengan media lain yang dapat mnjadi tempat penempelan telur, yang penting adalah bentuknya mirip dengan rumput atau tanaman air lainnya.
Ijuk sebagai media bertelur ditata di dasar kolam. |
Waktu yang paling baik untuk memindahkan induk lele ke kolam pemijahan adalah di sore hari, sekitar pukul 14.00 - 16.00, karena lele termasuk hewan nocturnal (aktif dimalam hari). Perkawinan lele biasa terjadi di malam hari hingga pagi menjelang. Namun kadangkala perkawinan juga terjadi di siang hari hingga menjelang sore.
Agar induk lele tidak meloncat keluar kolam, bagian atas kolam diberi penutup berupa kawat kasa atau bahan lain yang bisa dijadikan penutup. Banyak terjadi kasus induk yang akan dipijahkan meloncat dari kolam dan terbentur, terluka, sehingga proses perkawinan gagal terjadi.
Perkawina lele biasanya akan didahului dengan proses saling mencumbu, lele jantan akan berenang mengikuti lele betina berputar-putar kolam. Seteah itu si betina akan mengeluarkan telurnya diikuti jantan mengeluarkan sperma. Proses pembuahan akan terjadi di luar tubuh ikan. Proses pengeluaran telur akan terjadi secara berulang-uang hingga semua telur di perut betina habis dikeluarkan. Telur yang terbuahi sperma akan nampak bening sedangkan yang tidak dibuahi akan berwarna putih.
Telur yang berhasil dibuahi akan nampak bening |
Proses bertelur telah selesai ditandai dengan telah banyak telur di kolam dan indukan tidak lagi aktif dan tenang di dasar kolam. Setelah selesai bertelur (biasanya di pagi atau siang hari), indukan harus segera dipindahkan ke kolam asalnya agar tidak memakan telur yang telah dikeluarkannya sendiri. Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam waktu 24 jam hingga 2 hari tergantung dari suhu lingkungan sekitar. Suhu yang lebih hangat akan membuat telur tersebut semakin cepat menetas.
0 komentar
Post a Comment