Cara Membuat Nori Khas Jepang

Nori sebagai makanan khas jepang sangat digemari di negara asalnya dan bahkan di banyak negara lain seperti Indonesia. Sekarang kita bisa memperoleh nori dengan mudah di supermarket atau bahkan di warung-warung modern franchise yang banyak berdiri di mana-mana. Nori yang digemari masyarakat Indonesia ini hampir semuanya masih merupakan produk impor dari Jepang. Di Indonesia belum ada pabrik khusus nori yang didirikan untuk mencukupi kebutuhan konsumen lokal.

Padalah membuat nori tidaklah sulit, bahkan relatif sederhana dan mudah. Di Jepang sendiri pembuatan nori dilakukan mulai dari usaha rumahan hingga pabrik-pabrik besar. Bila kita mau kita bisa mencontoh Jepang dan mulai membuat nori sendiri, mengingat permintaan akan nori masih sangat tinggi. Bahannya sendiri, rumput laut Porphyra sp., sangat berlimpah di perairan Indonesia. Pembuatan nori sendiri dapat dibedakan dengan menjadi dua cara, yaitu cara tradisional dan cara modern.

Porphyra sp.
Untuk membuat nori dengan cara tradisional, hampir sama metodenya dengan cara membuat kertas. Rumput laut bahan nori akan digiling hingga halus hingga menjadi bubur rumput laut. Bubur rumput laut ini kemudian akan dicetak menggunakan alat cetak yang mirip dengan alat cetak kertas. Setelah dicetak, kemudian dilakukan proses pengeringan baik dengan sinar matahari maupun dengan oven. Pembuatan dengan cara tradisional ini biasanya dilakukan oleh industri nori rumahan yang belum memiliki banyak alat modern.

Nori modern
Sedangkan pembuatan nori dengan cara modern biasanya dilakukan di pabrik-pabrik dalam skala besar. Rumput laut bahan nori akan dipotong kecil-kecil berukuran 0,5 hingga 1 cm. Potongan tersebut kemudian akan ditebarkan pada suatu permukaan datar kemudian dilakukan pengepresan hingga saling menempel. Setelah itu, proses terakhir adalah pengeringan yang biasanya dilakukan dengan oven yang besar.

Nori yang baik biasanya memiliki warna yang hijau kehitaman, semakin gelap warnya akan dianggap semakin berkualitas. Walaupun alga yang digunakan termasuk jenis alga merah, namun saat telah diolah menjadi nori, akan berwarna kehijauan. Karena alga merah sendiri tetap memiliki pigmen klorofil di dalam jaringannya. Entah dibuat dengan cara tradisional maupun dengan cara modern, nori yang dihasilkan tetap menarik dan enak untuk dikonsumsi.

3 komentar:

  1. Jenis porphyra sp ada di daerah mana ya mas? Kalau tau tolong info nya dong.
    Rezza.fariq@gmail.com

    ReplyDelete
  2. Tolong infonya yaa mas . Karena yang saya baca di atas ada jenis porphyra sp .

    ReplyDelete
  3. kok di jurnal-jurnal disebut Porphyra ga bisa tumbuh di Indonesia?

    ReplyDelete