Makanan pedas banyak menjadi favorit banyak orang karena
sensasi panas dan menggigit yang dihasilkannya dapat meningkatkan selera makan.
Rasa pedas biasanya diperoleh dari berbagai macam jenis buah cabai. Antara cabai
rawit, cabai keriting, dan cabai hibrida biasanya memiliki tingkat kepedasan
yang berbeda-beda. Sebenarnya apakah yang menyebabkan cabai memiliki rasa pedas
di lidah?
Cabai dapat memberikan rasa pedas karena kandungan capsaisin
(capsaicin: inggris) di dalamnya. Capsaisin merupakan metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh buah cabai yang dapat menghasilkan sensasi pedas di lidah
manusia. Capsaisin akan memberikan sensasi terbakar atau panas pada mebran
mukosa lidah yang kita kenal sebagai rasa pedas. Sesungguhnya lidah hanya mampu
mendetaksi rasa manis, asam, asin, dan pahit saja, sedangkan sensasi pedas
bukanlah rasa melainkan akibat dari panas yang dihasilkan oleh kapsaisin.
Sumber capsaisin |
Kapsaisin paling banyak dihasilkan pada jaringan di tengah buah
yang menjadi tempat penempelan biji. Jaringan ini akan memberikan efek pedas
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jaringan lain pada cabai. Cabai menggunakan
kapsaisin sebagai perlindungan dari hewan pemangsa dan serangan jamur. Hewan pemangsa
tidak akan memakan cabai karena sifat panasnya, dan beberapa jamur akan
terganggu pertumbuhannya apabila mengalami kontak dengan kapsaisin.
Kontak kapsaisin dengan kulit dapat menyebabkan iritasi dan
rasa panas yang tidak nyaman. Konsumsi kapsaisin dalam jumlah besar menyebabkan
sakit perut, diare, mual, dan muntah. Sedangkan kontak kapsaisin dengan mata
dapat menyebabkan rasa sakit, pengeluaran air mata terus-menerus, dan
konjungtivitis.
Molekul capsaisin |
Apabila terjadi kontak kapsaisin dengan kulit kita bisa
mengobatinya dengan cara mengolesnya dengan minyak sayur kemudian baru dibilas
dengan air. Dapat juga langsung dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air. Pembilasan
langsung dengan air tanpa minyak sayur atau sabun kurang efektif untuk
menghilangkan capsaisin di kulit karena kapsaisin memiliki sifat hidrofobik
sedangkan air memiliki sifat hidrofilik sehingga sulit untuk saling berikatan.
Untuk mengatasi efek negatif dari konsumsi kapsaisin yang
berlebihan dapat dilakukan dengan meminum susu, karena susu dapat mengikat
kapsaisin sehingga mengurangi efek panasnya. Selain susu, meminum air gula
dengan suhu ruangan juga dapat membantu menghilangkan sensasi panas yang muncul
diperut.
Apabila terjadi kontak dengan mata, pengobatan dapat dilakukan dengan
pencucian mata pada air yang mengalir. Seperti telah dijelaskan, karena
kapsaisisin dan air merupakan molekul dengan sifat yang berbeda, mereka akan
sukar manyatu sehingga pembersihan harus dilakukan dengan air mengalir secara
terus menerus. Rasa pedih di mata akan hilang secara berangsur-angsur setelah
dilakukan pembilasan. Tidak disarankan membilas dengan sabun karena dapat
menambah iritasi yang terjadi pada mata.
Akhirnya terjawab sudah rasa penasaran saya.. haha.. makasih infonya gan..
ReplyDeleteMari berkunjung.
lifehlife.blogspot.com
Mengapa ketika sambal cabai disandingkan dengan buah-buahan (seperti rujak) rasa pedas dari cabai seperti meningkat jika dibandingkan dengan memakan cabai dengan masakan lain?
ReplyDeletecabe india paling banyak di minati
ReplyDelete