Beras merupakan sumber makanan pokok bagi sebagian besar
warga di Benua Asia, nasi menyumbang 60% kalori untuk kegiatan sehari-hari
orang di kawasan ini. Kawasan Asia sedang mengalami perkembangan yang sangat
pesat, dengan pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan setiap tahun.
Pertambahan jumlah penduduk akan diikuti dengan pertambahan permintaan terhadap
bahan makanan pokok dalam hal ini Beras.
Pertambahan jumlah penduduk saat ini tidak berimbang dengan
pertambahan areal penanaman tanaman padi, sehingga masyarakat di kawasan ini
terancam dengan jumlah beras yang terbatas di tahun-tahun yang akan datang.
Perluasan areal persawahan berkompetisi dengan penggunaan lahan untuk
pembangunan tempat tinggal dan hal-hal lain seperti peningkatan perkebunan
untuk sumber energi alternatif.
Intensifikasi pertanian seperti penggunaan bibit unggul dan
penggunaan pupuk yang berkualitas juga telah dilakukan untuk menghasilkan hasil
panen yang lebih melimpah. Namun, hal itu masih dirasa kurang cukup untuk
mengimbangi pertambahan penduduk yang berlangsung cepat. Untuk mengatasi hal
ini munculah ide-ide pemuliaan tanaman dengan metode rekayasa genetika dan
mutasi somaklonal untuk menghasilkan tanaman padi dengan model fotosintesis C4.
Secara normal, padi merupakan tumbuhan C3. Tumbuhan C3
menggunakan Rubisco untuk memfiksasi CO2 untuk menghasilkan senyawa
berkarbon 3. Sedangkan tumbuhan C4 merupakan perkembangan dari tumbuhan C3
dimana CO2 terlebih dahulu akan difiksasi menjadi senyawa dengan 4
atom karbon. Tumbuhan C4 memiliki efisiensi yang lebih baik dalam proses
fotosintesis, dengan 50% lebih tinggi dibandingkan tumbuhan C3. Selain itu
tumbuhan C4 juga memiliki keunggulan dimana proses penguapan di daun lebih
sedikit dibandingkan pada tumbuhan C3.
Pengembangan tanaman padi C4 merupakan tantangan yang sedang
dicari pemecahannya oleh para ilmuwan di berbagai belahan dunia. Tantangan yang
timbul adalah bagaimana mengembangkan metode yang tepat untuk mengembangkan
tanaman padi C4. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk mencapai ide
tersedianya tanaman padi C4 yang diharapkan mampu memberikan hasil panen yang
lebih banyak karena memiliki proses efisiensi fotosintesis yang lebih baik.
Ide tanamam padi C4 merupakan salah satu langkah menarik
untuk memecahkan persoalan pemenuhan kebutuhan beras yang semakin meningkat di tahun-tahun
yang akan datang. Ide tanaman padi C4 nampaknya belum akan terealisasi dalam
waktu singkat mengingat penelitian dalam bidang ini masih terus berlangsung.
Uji lapangan juga perlu dilakukan untuk mengetahui dampaknya terhadap
lingkungan sekitar. Peluang penelitian dalam bidang ini masih terbuka lebar
bagi siapa saja yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencoba
mewujudkannya.
0 komentar
Post a Comment