Dalam
menjaga kadar gula dalam darah tetap dalam jumlah yang konstan, tubuh melakukan
proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis. Proses-proses tersebut dikendalikan oleh sekresi hormon-hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon tersebut akan memicu kerja enzim-enzim yang berperan dalam membentuk glikogen, memecah glikogen, ataupun membentuk glukosa.
Glikogenesis
Glikogenesis
adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi peningkatan kadar
glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka pankreas akan
mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim glikogen
sintase untuk memulai proses glikogenesis.
Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap
molekul glukosa. Molekul glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat sebagai
struktur pembangun glikogen. Glukosa-6-fosfat akan ditambahkan pada molekul
glikogen yang sudah ada sehingga glikogen menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari massa total hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan gikogen kurang dari 1% saja.
Lebih lanjut tentang glikogenesis baca artikel berikut: Glikogenesis, Proses Pembentukan Glikogen
Glikogenolisis
Glikogenolisis
merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa. Apabila tubuh
dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah menurun,
gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian digunakan
untuk memproduksi energi.
Dalam glikogenolisis,
glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi glukosa-1-fosfat
kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh hormon glukagon
yang disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang disekresikan kelenjar adrenal.
Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk
memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase (menghentikan
glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat
akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi.
Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk didistribusikan oleh
darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.
Lebih lanjut tentang glikogenolisis baca artikel berikut: Glikogenolisis, Proses Pemecahan Glikogen
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis
adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari sumber bukan karbohidrat. Molekul yang umum
sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat, namun oxaloasetat dan
dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis. Asam
laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi menjadi glukosa. Glukoneogenesis
hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang dibalik, hanya beberapa tahapan
yang membedakannya dengan glikolisis. ATP dibutuhkan dalam tahapan
glukoneogenesis.
Glukoneogenesis
terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks
ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot
jantung dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada
organ-organ yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi
normal.
Lebih lanjut tentang glukoneogenesis baca artikel berikut: Glukoneogenesis, Proses Pembentukan Glukosa
Hubungan glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis |
Nice.. trmkasih infonya..
ReplyDeletesama-sama...
DeleteSingkat dan jelas, trm kasih utk penjelasannya
ReplyDeletesama-sama gan...
Deletexiexie
ReplyDeleteSangat bagus,terimakasih infonya
ReplyDeleteBermanfaat banhet nih😊
ReplyDeleteThankyouu
ReplyDelete