Seiring majunya dunia pendidikan di Indonesia, guru-guru dituntut dapat memberikan pembelajaran yang kreatif sehingga mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa. Guru sebagai fasilitator dalam kelas diharapkan mampu menganalisis kebutuhan siswanya dan memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. Untuk itulah, guru diharapkan mampu mengembangkan suatu produk pembelajaran yang memiliki nilai tambah dalam memaksimalkan potensi siswa.
Untuk dapat mengembangkan suatu produk yang bermanfaat, guru harus menggunakan metode-metode ilmiah melalui langkah-langkah terstruktur dalam suatu penelitian yang disebut research and development atau R&D. Penelitian ini juga disebut dengan peneltian pengembangan, yaitu penelitian untuk mengembangkan produk baru yang bermanfaat bagi siswa. Produk yang dimaksud disini bukan hanya produk secara harfiah yang berupa buku atau alat, namun juga dapat berupa suatu metode pembelajaran yang bermanfaat.
Dalam bukunya yang berjudul Penelitian dan Pengembangan, Prof. Sugiyono menyatakan bahwa R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan analisis kebutuhan, misalnya apa yang dibutuhkan oleh siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Analisis kebutuhan ini diikuti dengan pengembangan produk tertentu dan dilakukan uji efektivitas terhadap produk tersebut.
Produk tersebut perlu mendapat validasi dari ahli yang kompeten sebelum menjalani masa ujicoba. Dan kekurangan yang ditemukan dalam masa ujicoba perlu diperbaiki atau direvisi untuk menghasilkan produk final yang dapat digunakan. Adakalanya revisi dilakukan berulangkali karena ditemukan kekurangan-kekurangan baru pada produk yang dikembangkan tersebut.
Langkah penelitian R&D |
Selain digunakan dalam dunia pendidikan, R&D juga banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian R&D.
Langkah-langkah dalam penelitian R&D adalah sebagai berikut.
- Potensi dan masalah. Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
- Mengumpulkan informasi. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapakan dapat mengatasi masalah tersebut.
- Desain produk. Produk didesain untuk dapat mengatasi masalah yang ada.
- Validasi desain. Validasi desain merupakan kegiatan penilaian rancangan produk oleh ahli yang berkompeten dibidangnya,
- Perbaikan desain. Setelah desain produk, dinilai melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut dikurangi dengan memperbaiki desain.
- Uji Coba produk. Produk diujicobakan pada kelompok terbatas.
- Revisi produk. Kelemahan-kelemahan produk yang ditemukan dalam sampel terbatas selanjutnya diperbaiki untuk memperoleh produk yang lebih sempurna.
- Uji coba pemakaian. Produk diujicobakan pada kelompok yang lebih luas.
- Revisi produk. Perbaikan produk apabila ditemukan kelemahan pada ujicoba skala luas.
- Pembuatan produk masal. Produk final yang dihasilkan diproduksi secara masal untuk dapat digunakan secara optimal.
Setiap langkah dalam penelitian R&D harus dilaksanakan secara berurutan agar menghasilkan produk yang benar-benar valid. Terdapat beberapa langkah lain yang mungkin berbeda karena dikembangkan oleh ahli yang berbeda. Namun secara umum, langkah-langkah diatas telah secara luas diterima dan digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Suka
ReplyDelete