Nukleus atau inti sel merupakan organel paling mencolok yang terdapat di dalam sel. Nukleus dapat ditemukan pada sel eukariotik dan berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel. Nukleus dapat dilihat dengan mudah menggunakan mikroskop cahaya tanpa bantuan pewarna kimia. Setiap sel memiliki satu nukleus kecuali jenis-jenis jamur tertentu yang kadang memiliki lebih dari satu nukleus dalam selnya.
Nukleus sebagai organel pengatur memiliki fungsi sebagai berikut (1) Menjadi tempat menyimpan materi genetik berupa DNA, dan (2) Mengatur aktivitas sel dengan cara menentukan jenis dan waktu sinesis protein tertentu. Protein-protein seperti enzim dan hormon yang berperan dalam metabolisme tubuh diproduksi dengan perintah yang datang dari nukleus. Perintah ini muncul dalam bentuk mRNA (RNA messenger) yang dihasilkan oleh nukleus.
Struktur nukleus |
DNA dalam nukleus tersusun atas benang-benang halus yang disebut kromatin. Terdapat 2 macam kromatin, dimana kromatin yang kurang padat disebut eukromatin sedangkan kromatin yang padat disebut heterokromatin. Benang halus kromatin akan memadat dan berkumpul membentuk struktur lebih besar yang disebut kromosom ketika sel akan membelah diri. Gen-gen penentu sifat makhluk hidup terletak pada tempat khusus di kromosom yang disebut lokus gen. Tiap jenis makhluk hidup memiliki jumlah kromosom yang khas dengan gen-gen yang berbeda-beda. Tiap sel manusia mengandung 46 kromosom, kubis 20 kromosom, bunga matahari 34 kromosom, dan jenis paku Ophioglossum mengandung 1250 kromosom.
Sel tubuh atau sel somatik mengandung 2 set kromosom sehingga disebut diploid, sedangkan sel kelamin atau sel gamet hanya mengandung 1 set kromosom sehingga disebut haploid.
Di dalam nukleus terdapat organel nukleolus atau anak inti. Tiap nukleus umumnya memiliki 2 nukleolus, namun kedua organel kecil ini bersatu sehingga nampak seperti tunggal. Nukleolus berfungsi dalam sintesis rRNA (RNA ribosom) yang digunakan untuk membentuk ribosom.
Pada sel eukariotik nukleus memiliki membran ganda (2 lapis) yang disebut selubung nukleus. Pada membran tersebut terdapat pori-pori kecil dengan diameter antara 30 - 100 nanometer. Pori kecil ini berfungsi sebagai jalur keluar masuknya molekul-molekul dari dan ke dalam nukleus. Beberapa pori juga menyambung dengan organel retikulum endoplasma sehingga molekul yang dikeluarkan nukleus dapat langsung masuk retikulum endoplasma.
0 komentar
Post a Comment